Penyu belimbing merupakan salah satu hewan laut yang paling mengagumkan. Trisula88 Login Dengan tubuh besar dan kemampuan berenang lintas samudra, penyu ini berhasil mencuri perhatian para peneliti dan pencinta alam. Sayangnya, meskipun tampak kuat dan tangguh, penyu belimbing kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan. Spesies ini masuk dalam daftar hewan langka karena berbagai faktor yang terus mengancam keberlangsungannya di alam liar.
Penyu belimbing atau Dermochelys coriacea dikenal sebagai spesies penyu terbesar di dunia. Ukuran tubuhnya bisa mencapai lebih dari dua meter dengan berat mencapai 900 kilogram. Tidak seperti penyu lainnya, penyu belimbing tidak memiliki tempurung keras, melainkan cangkang lunak yang bertekstur seperti kulit. Penyu ini juga punya kemampuan luar biasa dalam bermigrasi jarak jauh, bahkan bisa melintasi lautan Pasifik dan Atlantik hanya untuk bertelur.
Namun, kehebatan ini tidak cukup untuk menyelamatkan mereka dari ancaman yang terus meningkat. Salah satu penyebab utama menurunnya populasi penyu belimbing adalah rusaknya habitat alami. Banyak pantai tempat mereka bertelur kini berubah fungsi menjadi area wisata atau pemukiman. Akibatnya, penyu betina kesulitan menemukan lokasi aman untuk bertelur.
Perburuan dan perdagangan ilegal juga menjadi masalah besar. Telur penyu masih sering diambil dan dijual secara ilegal karena dianggap memiliki khasiat tertentu. Selain itu, penyu dewasa kadang menjadi sasaran untuk diambil daging atau cangkangnya, meskipun hal ini sudah dilarang oleh hukum di banyak negara.
Ancaman lainnya datang dari pencemaran laut, terutama sampah plastik. Penyu belimbing kerap menyangka kantong plastik sebagai ubur-ubur, makanan favorit mereka. Setelah termakan, plastik tersebut menyumbat saluran pencernaan dan berujung pada kematian. Banyak laporan menunjukkan bahwa sebagian besar penyu yang mati memiliki plastik di dalam perutnya.
Tidak hanya itu, perubahan iklim juga ikut memengaruhi kelangsungan hidup penyu belimbing. Kenaikan suhu pasir di tempat penetasan bisa memengaruhi rasio kelamin tukik (anak penyu). Semakin panas, semakin banyak tukik betina yang lahir, dan ini menyebabkan ketidakseimbangan populasi dalam jangka panjang.
Meski masuk dalam daftar merah IUCN sebagai spesies rentan hingga kritis, masih ada harapan untuk menyelamatkan penyu belimbing. Berbagai organisasi konservasi kini aktif mengedukasi masyarakat, menjaga kawasan penetasan, dan melakukan pelepasliaran tukik ke laut. Pemerintah pun mulai memperketat aturan mengenai perburuan dan perlindungan spesies laut.
Masyarakat juga bisa ikut berperan. Mengurangi sampah plastik, mendukung produk ramah lingkungan, serta tidak membeli produk turunan penyu menjadi langkah kecil namun berdampak besar.
Penyu belimbing bukan sekadar hewan laut biasa. Kehadirannya menjaga keseimbangan ekosistem laut dan menjadi simbol penting bagi konservasi laut dunia. Mari kita jaga bersama agar raksasa lembut ini tetap berenang bebas di lautan.