Menjelang dan selama Iduladha, konsumsi daging kurban seperti sapi dan kambing cenderung meningkat drastis. Momen ini memang identik dengan hidangan lezat berbahan dasar daging. Namun, dokter mengingatkan masyarakat untuk tetap bijak dalam mengonsumsinya agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Dokter spesialis gizi, dr. Rina Wulandari, menyarankan agar masyarakat membatasi konsumsi daging merah maksimal 100–150 gram per hari. “Daging kurban memang tinggi protein, tetapi juga mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi, hipertensi, dan gangguan jantung bila dikonsumsi berlebihan,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya mengimbangi konsumsi daging dengan sayur, buah, dan air putih. Proses pengolahan juga berperan besar dalam menjaga kandungan gizi. “Hindari menggoreng daging dengan banyak minyak atau membakar terlalu lama. Pilih metode merebus atau memanggang ringan agar zat gizi tetap terjaga,” tambah dr. Rina.
Selain itu, masyarakat dengan riwayat penyakit seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung sebaiknya lebih waspada. Mereka dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi daging dalam jumlah banyak.
Penting juga untuk memperhatikan kebersihan dan kualitas daging kurban. Simpan daging di suhu yang tepat dan olah dengan alat yang bersih agar terhindar dari risiko infeksi atau keracunan makanan.
Jadi, nikmati momen Iduladha dengan bijak. Tetap konsumsi daging kurban secukupnya, seimbang dengan asupan lain, dan jaga pola makan sehat agar medusa 88 tubuh tetap bugar setelah hari raya.